Tiga awan panas terjadi pada pagi hari dan dua sisanya pada Selasa malam. Namun berdasarkan pengamatan BPPTK, awan panas tersebut berskala kecil dan jarak luncurnya tidak sampai melebihi zona bahaya yang sudah ditetapkan. "Tidak terpantau jelas karena tertutup kabut. Tapi kemungkinan jarak luncurnya tidak lebih dari 3 kilometer," tukas Petugas Piket BPPTK Hariadi kepada detikcom, pagi ini.
Sementara itu dalam kurun waktu pukul 00.00-06.00 hari ini tercatat terjadi gempa vulkanik sebanyak satu kali dan guguran enam kali. Multiphase 17 kali dan tremor beruntun terus terjadi.Titik api diam juga terus terpantau di CCTV BPPTK yang ada di Deles, Klaten dan di Kaliurang, Sleman semalaman. Pengamatan sering terhalang karena kabut beberapa kali menyelimuti Merapi pagi ini.
Status Merapi sendiri masih dalam level awas, meski pemerintah telah mempersempit zona bahaya di Merapi. Untuk Kabupaten Sleman di wilayah sebelah barat Kali Boyong radius bahaya menjadi 10 km. Sementara yang berada di timur sungai tersebut sampai ke Kali Gendol, radius bahaya menjadi 15 km. Untuk wilayah Magelang dan Boyolali juga mengalami penurunan yakni masing-masing 5 kilometer dan 10 kilometer. Sedangkan Klaten tetap berada di radius 10 km.
Status Merapi sendiri masih dalam level awas, meski pemerintah telah mempersempit zona bahaya di Merapi. Untuk Kabupaten Sleman di wilayah sebelah barat Kali Boyong radius bahaya menjadi 10 km. Sementara yang berada di timur sungai tersebut sampai ke Kali Gendol, radius bahaya menjadi 15 km. Untuk wilayah Magelang dan Boyolali juga mengalami penurunan yakni masing-masing 5 kilometer dan 10 kilometer. Sedangkan Klaten tetap berada di radius 10 km.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar